Oleh: Lilik Yani
Tiada masalah yang tidak selesai jika kita melibatkan Allah ﷻ. Pesan yang dinasehatkan Ustazah Aisyah yang mengisi kajian di masjid dekat rumahnya begitu merasuk ke jiwa Astuti.
Jadilah ketika ada masalah yang menghadang langkahnya, Astuti tak repot mencari solusi. Kepada Allah ﷻ ia adukan segala permasalahan yang dia hadapi. Allah ﷻ Maha Mendengar, Allah ﷻ Maha Mengetahui segala yang menimpa hamba-Nya.
Astuti mengadukan masalah yang dihadapi sepenuhnya kepada Allah ﷻ, dengan sepenuh hati, penuh harapan dan ada rasa takut jika tak dikabulkan. Jadi ia sungguh-sungguh dalam berdoa dan berharap Allah menolong dan mengatasi masalahnya.
Astuti yakin dengan pertolongan Allah ﷻ karena, ia yakin setelah memahami ayat yang disampaikan Ustazah Aisyah saat kajian.
Dalam Al-Qur'an surat Al A'raf ayat 205 menjelaskan,
وَاذۡكُرْ رَّبَّكَ فِىۡ نَفۡسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيۡفَةً وَّدُوۡنَ الۡجَـهۡرِ مِنَ الۡقَوۡلِ بِالۡغُدُوِّ وَالۡاٰصَالِ وَلَا تَكُنۡ مِّنَ الۡغٰفِلِيۡنَ
Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.
Dan ingatlah Tuhanmu dengan sungguh-sungguh hingga keagungan dan kebesaran-Nya hadir dalam hatimu ketika membaca dan mendengar Al-Qur'an atau berzikir, dengan rendah hati dan rasa takut.
Kamu akan merasakan kehadiran, kedekatan dan rasa takut pada-Nya. Lakukan itu dengan tidak mengeraskan suara. Tidak perlu kamu bersuara keras atau terlalu lemah.
Lakukanlah zikir itu pada waktu pagi dan petang, agar kamu memulai dan mengakhiri harimu dengan mengingat Allah ﷻ. Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah, tidak mengingat Allah ﷻ di setiap saat.
Dalam ayat ini Allah ﷻ memerintahkan Rasul ﷺ beserta umatnya untuk menyebut nama Allah ﷻ atau berzikir kepada-Nya. Baik zikir itu dengan membaca Al-Qur'an, tasbih, tahlil, doa, ataupun pujian lain-lainnya menurut tuntunan agama, dengan tadharru dan suara lembut pada setiap waktu terutama pagi dan sore, agar kita tidak tergolong orang yang lalai.
Kemudian Allah ﷻ menggariskan bagi kita adab dan cara berzikir atau menyebut nama Allah itu sebagai berikut:
- Zikir itu yang paling baik dilakukan dengan suara lembut, karena hal ini lebih mudah mengantar untuk tafakur yang baik.
Diriwayatkan bahwa dalam suatu perjalanan. Nabi ﷺ mendengar orang berdoa dengan suara yang keras, berkatalah beliau kepada mereka itu:"Hai manusia kasihanilah dirimu, sesungguhnya kamu tidak menyeru kepada yang tuli atau yang jauh dari padamu. Sesungguhnya Yang kamu seru itu adalah Allah Maha Mendengar dan Maha Dekat. Dia lebih dekat kepadamu dari leher (unta) kendaraanmu". (Riwayat Ibnu Majah)
- Zikir itu dapat dilakukan dalam hati atau dengan lisan, karena zikir dalam hati menunjukkan keikhlasan, jauh daripada riya, dan dekat pada perkenaan Allah ﷻ. Zikir dapat dilakukan dengan lisan, lisan mengucapkan dan hati mengikutinya.
- Zikir dapat pula dilakukan secara berjamaah, dengan tujuan untuk mendidik umat agar terbiasa melakukan zikir.
MasyaAllah, bersyukurnya jadi muslim. Mempunyai Allah ﷻ yang siap menolong kapan saja kita butuhkan. Kita bisa mengadukan segala masalah dan persoalan kepada Allah ﷻ, kapan pun kita mau.
Astuti bersyukur dengan pemberian pemahaman yang Allah ﷻ berikan. Semoga ia tetap istikamah untuk terus menjalankan kebaikan. Di mana pun dan kapanpun berada.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
發佈留言