KEBERSIHAN INDIKATOR IMAN


Oleh: Mida Istiqomah

سْــــــــــــــــــمِ اللّهِ ِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ
Laa taqum fiihi abadaa; lamasjidun ussisa 'alat taqwaa min awwali yawmin ahaqqu an taquuma fiih; fiihi rijaaluny yuhibbona ai yatatahharuu, wallaahu yuhibbul mmuttah hiriin
"Janganlah engkau melaksanakan shalat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan shalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS. At-Taubah : 108)

Masyaallah, ayat ini turun sebagai peringatan Allah ﷻ untuk melarang Rasul-Nya selama-lamanya agar tidak salat di masjid yang didirikan oleh orang-orang munafik. Jika dahulu ada mesjid yang dibangun bukan atas dasar ketakwaan maka di zaman sekarang bahkan lebih banyak lagi.

Mesjid yang di bangun atas dasar ketakwaan tentu lebih utama dari mesjid lainnya yang sengaja didirikan bukan atas dasar ketakwaan. Di mesjid tersebut terdapat orang-orang yang suka membersihkan dirinya dari segala dosa.

Artinya mereka meramaikan mesjid dengan mendirikan salat serta berzikir dan bertasbih kepada Allah ﷻ. Dengan ibadah-ibadah tersebut, mereka ingin mensucikan diri dari segala dosa yang melekat pada diri mereka, sebagaimana orang-orang yang mangkir dari peperangan kemudian mereka menyadari kesalahan mereka, lalu berusaha mensucikan diri dari dosa tersebut dengan cara bertobat, bersedekah, dan memperbanyak amal saleh lainnya.

Melakukan ibadah salat berarti mensucikan diri lahir dan batin karena untuk melakukan salat disyaratkan sucinya badan, pakaian dan tempat, serta hadirnya hati dan pikiran yang dihadapkan kepada Allah ﷻ semata. Sikap ini mencerminkan akan kuatnya iman yang bersemayam dalam diri umat muslim.

Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ
Artinya: "Kesucian itu adalah setengah dari iman." (HR Muslim).

Sungguh Allah ﷻ menyukai orang-orang yang sangat menjaga kebersihan jiwa dan jasmaninya, karena mereka menganggap bahwa kesempurnaan manusia terletak pada kesucian lahir batinnya.

Oleh sebab itu, mereka sangat membenci kekotoran lahiriyah, seperti kotoran pada badan, pakaian dan tempat, maupun kotoran batin yang timbul karena perbuatan maksiat terus-menerus, serta budi pekerti yang buruk, misalnya riya dalam beramal, ataupun kikir dalam menyumbangkan harta untuk memperoleh keridaan Allah ﷻ.

Kecintaan Allah ﷻ pada orang-orang yang suka mensucikan diri, adalah salah satu dari sifat-sifat kesempurnaan-Nya, Dia suka kepada kebaikan, kesempurnaan, kesucian, dan kebenaran. Sebaliknya, Dia benci kepada sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat tersebut.

Subhanallah...

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

較新的 較舊

Iklan In-Feed (homepage)

https://www.profitablecpmrate.com/k571cm1jud?key=58ebfa57b7558b15e41bc7bb55a03f31

Update