Oleh: Enny Ummu Almira
Hikmah adalah sesuatu yang fungsinya mengantarkan kepada yang baik dan menghindarkan dari yang buruk. Untuk mencapai maksud tersebut diperlukan pengetahuan dan kemampuan menerapkannya. Dari sini hikmah dipahami dalam arti pengetahuan tentang baik dan buruk.
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS. Al-Baqarah Ayat 269)
Dia memberikan hikmah, yaitu kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama dan sifat bijak berupa kebenaran dalam setiap perkataan dan perbuatan kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak, sebab dengan sifat bijak, urusan dunia dan akhirat menjadi baik dan teratur. Adakah kebaikan yang melebihi hidayah Allah kepada seseorang sehingga dapat memahami hakikat segala sesuatu secara benar dan proporsional? Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat, sebab akal sehat yang tercerahkan dengan cahaya ketuhanan dapat mengetahui kebenaran hakiki tanpa dipengaruhi hawa nafsu. Maka sinarilah jiwa dengan cahaya ketuhanan bila ingin mendapat kebaikan yang banyak.
Hikmah adalah hasil disiplin atau usaha yang dilakukan secara konsisten. Biasanya di dalam ilmu tasawuf disebut dengan istiqamah yang biasanya dilakukan dalam waktu yang cukup panjang.
Hikmah itu bukanlah hanya dari ilmu yang kita pelajari dari buku-buku dan bukan pula peristiwa-peristiwa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Hikmah adalah suatu renungan dan kesungguhan memanfaatkan ilmu dari suatu bidang lalu bersungguh-sungguh untuk memanfaatkan ilmu-ilmu itu dalam peristiwa-peristiwa yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari.
Hikmah adalah suatu renungan dan kesungguhan memanfaatkan ilmu-ilmu dan peristiwa-peristiwa. Serta melihat hubungan atau kaitan-kaitan yang ada di dalamnya serta membahas tentang sumber dan tujuannya. Oleh karena itu menjadi tugas dan kewajiban kita untuk menumbuhkan rasa cinta kepada al-hikmah itu dalam kehidupan anak didik pada tiap tingkatan pelajaran dan tingkat usia kehidupannya.
Saat kita mengalami episode kehidupan yang tidak sesuai dengan keinginan kita, lalu kita mau tidak mau harus tetap menjalaninya, jika kita bersabar dan pasrah pada Allah ﷻ, insya Allah akan ada hikmah di setiap kejadian.
Kalau berdasarkan pengalaman pribadi, hikmah bisa kita dapatkan dari mana saja dan di mana saja. Bahkan dari orang yang berperilaku buruk, kita bisa belajar untuk tidak melakukan hal yang buruk. Begitupun sebaliknya saat kita melihat orang yang baik, kita pasti menyukai dan ingin meniru menjadi orang baik. Semoga Allah ﷻ selalu memberi hikmah di setiap kejadian.
Pada hakikatnya hubungan manusia dengan manusia adalah hubungan kemitraan. Dari sini dapat dimengerti mengapa ayat-ayat Al-Qur'an menggambarkan hikmah yang berhubungan dengan kehidupan akal, keadilan, keilmuan, pemikiran dan kebaikan sebagai hubungan saling menyempurnakan yang tidak dapat terpenuhi kecuali atas dasar kebijaksanaan.
Di dalam kitab-kitab tafsir, kata-kata hikmah terkadang didefinisikan dengan makna Al-Qur'an, terkadang dengan makna As-Sunnah atau kenabian. Karena itulah diriwayatkan dalam beberapa hadis tentang doa Rasulullah ﷺ kepada Abdullah bin Anas yang berbunyi, "Semoga Allah mengajarkan hikmah kepadanya dan paham dalam Agama."
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
發佈留言