PERSATUAN


Oleh: Enny Ummu Almira

Persatuan dalam konsepsi para ulama merupakan perintah Allah dalam Al-Qur'an wala tafarroqu yang artinya jangan terpecah belah. Bersatu adalah rahmat, bercerai-berai adalah adzab. Ini adalah landasan keagamaan para ulama.

Untuk menyatukan beberapa individu menjadi kumpulan yang kuat harus ada sebuah ikatan agar tidak bercerai berai, ibarat satu batang lidi tidak akan kuat dan tidak akan berfungsi dengan maksimal, tapi jika beberapa batang lidi kemudian diikat maka akan menjadi sapu lidi yang akan bermanfaat untuk membersihkan segala sesuatu yang kotor. Sebagaimana dianjurkan dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 103)

Berdasarkan riwayat tafsir dari Ibnu Mas’ud yang juga didukung dari beberapa riwayat tafsir lainnya menunjukkan kesamaan, yaitu memandang pentingnya berada dalam ikatan jamaah (persatuan). Dengan persatuan, segala perkara yang rumit bisa diselesaikan. Akan tetapi tidak dengan kondisi perpecahan. Perpecahan merupakan sebab dari timbulnya kerusakan (halakah), sementara persatuan merupakan sebab dari keselamatan atau kemakmuran (najah).

Kita belajar dari sejarah, dimana Islam pernah berjaya selama kurang lebih 13 abad di bawah naungan khilafah dimana sistem Islam ditegakkan, namun sayang sekali akibat kelalaian pemimpin saat itu yang menerima ajakan dan bujuk rayu dari pihak musuh yang ingin menghancurkan Islam, maka sejak saat itulah Islam mengalami kemunduran.

Jadi sudah jelas disini, Satu-satunya yang bisa mempersatukan umat Islam adalah khilafah, solusi berbagai masalah yang terjadi di tengah-tengah umat, karenanya setelah khilafah runtuh muncullah berbagai masalah hingga saat ini, hal ini juga sudah dikabarkan dalam sebuah ayat dalam Al Qur'an:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Anfal 8: Ayat 46).

Menurut Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari, persatuan dan kesatuan merupakan sebab bagi tercapainya maksud. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, persatuan dan kesatuan menemukan urgensinya yaitu tercapainya banyak tujuan pembangunan dan pembangunan masyarakat. Lawan dari bersatu adalah bercerai berai. Sudah pasti dalam hal ini, ketercerai-beraian masyarakat merupakan sebab bagi terhambatnya pembangunan oleh negara bahkan sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Hayyan, keterbelahan masyarakat merupakan sebab hancurnya negara dan dengan mudahnya musuh masyarakat menguasai suatu negara.

Begitupun buat para muslim/muslimah yang ingin berhijrah, mustahil dilakukan sendiri tanpa lingkungan yang kondusif yaitu berkumpul bersama dengan orang yang sama-sama sedang berhijrah, menuntut ilmu, beramal dan berdakwah, karena jika dilakukan sendiri tidak akan kuat dan mudah terpengaruh untuk kembali ke jalan yang salah.

Untuk itu SSCQ (Sahabat Surga Cinta Qur'an) adalah salah satu pilihan atau alternatif yang tepat bagi muslimah yang ingin belajar dan mengamalkan Al-Qur'an karena selain dianjurkan sering interaksi dengan Al-Qur'an didalamnya juga ditunjang berbagai ilmu lainnya, seperti tahsin (ilmu tentang membaca Al Qur'an), bahasa Arab (sebagai penunjang agar mudah memahami isi atau makna dari Al-Qur'an) dan literasi sebagai wasilah dalam berdakwah atas apa yang sudah kita dapat.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

較新的 較舊

Iklan In-Feed (homepage)

https://www.profitablecpmrate.com/k571cm1jud?key=58ebfa57b7558b15e41bc7bb55a03f31

Update